* KISAH SYAIKH BUTHI DAN SAYYIDAH AISYAH*
.
Idola saya, Syaikh Buthi menceritakan pengalamannya :.
"Aku pernah menulis buku kecil berjudul Aisyah Ummul Mukminin. Di dalamnya aku membantah tuduhan-tuduhan keji yang dituduhkan orang-orang barat kepada Rasulullah. Semua itu karena Allah telah menggerakkan penaku untuk menulis."
.
"Aku memiliki seorang putri yang tinggal bersama suaminya di Riyadh dan tidak tahu-menahu tentang buku tersebut karena memang belum diterbitkan."
.
"Ia menelponku dan bercerita :
.
" Ayah... Tadi malam aku bermimpi.. Ada seseorang yang mengetuk pintu rumah kami, maka akupun bergegas ke sana untuk membukanya."
.
"Lalu ada seorang perempuan yang masuk sambil berkata :
.
aku adalah Aisyah Ummul Mukminin. Kedatanganku ke sini untuk menyampaikan rasa terimakasihku pada ayahmu"
.
Mendengar itu aku bersujud syukur kepada Allah (Syaikh Buthi hampir saja menangis ketika menceritakan ini)
.
Yang menarik disini adalah mengapa Sayyidah Aisyah tidak mendatangi langsung Syaikh Buthi sebagai penulis kitab tsb dan malah mendatangi putrinya ? menurut saya jawabannya jelas, yaitu bagaimana beliau selalu menjaga rasa malu dan kehormatannya hingga tidak mau menemui lelaki yang bukan mahromnya tidak seperti kabar dan fitnah keji yang pernah dituduhkan kepada beliau (Hadistul Ifki)
.
Dulu, ketika Rasulullah Saw dan Sayyidina Abu Bakar dimakamkan di kamar Sayyidah Aisyah, beliau biasa saja memasuki kamarnya tanpa menggunakan hijab, beliau berkata :
.
" mereka berdua adalah suamiku dan ayahku "
.
Beliau lalu bercerita :
.
" Tapi ketika Umar dimakamkan disana.. Aku selalu memakai hijab ketika memasuki kamarku, karena aku m.alu kepada Umar " .
.
Ketika berbicara tentang Sayyidah Aisyah, maka itu bukan hanya tentang kecerdasan dan keromantisan kisah beliau bersama Rasulullah, tapi juga tentang rasa malu beliau yang sangat dalam. .
.
jadi.. apa kabar rasa malu kalian para wanita muslimah ?
______________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar